Tuesday, November 23, 2010

Pernikahan Itu, Sudah Bersediakah?

Bersediakah menghadapi 'akad pernikahan' itu?


Berdebar saat hati Najmina teringatkan detik itu yang bakal muncul. Bersediakah Najmina nanti menghadapi pernikahan yang telah dijanjikan oleh Rabbnya itu? Sudah 21 tahun Najmina disunting, kapankah pernikahan itu akan berlaku? Bukan meminta ia disegerakan, cuma mengingati pernikahan itu, dapat membuatkan Najmina merenung dan berfikir menghitung2 sudah cukupkah amalannya. Ini bukan perjumpaan biasa2, perjumpaan dengan Malaikat Izrail, dengan Malaikat Munkar Nakir dan yang paling agung perjumpaan dengan pemilik hati Najmina, Allah SWT. Pernikahan dengan SAKARATUL MAUT, sejauh manakah Najmina bersedia?
Dengan mengingati kematian, keimanan akan meningkat...

Berfikirlah kerna kamu dikurniakan akal... Dengan berfikirlah, tercetusnya zikrullah, mengingati Allah... Zikrullah bukanlah hanya dengan lafaz, tapi, seharusnya datang dari dalam hati... Mungkin di saat kita bergelak ketawa, saat itulah 'pernikahan' itu terlangsung tanpa kita sedari. Mungkin di saat kita leka dengan urusan duniawi, ia terlangsung. Mungkin di saat kita sibuk dengan urusan2 harian, ia terlangsung. Mahukah kita melangsungkan 'pernikahan' itu dengan keadaan tidak bersedia?

Jika pernikahan dengan seorang hambanya, ada yang membuat preparation sampai 6 bulan sebelum hari itu, mungkin ada yang lebih lagi, mungkin ada yang kurang lagi. Namun, bagaimana pula dengan preparation untuk 'pernikahan' yang terutama ini?  Selama berpuluh2 tahun diberikan tempoh waktu, sebanyak manakah bekalan kita? 

Hisablah dirimu di dunia ini sebelum dirimu dihisab di Hari Perhitungan... Sesungguhnya dirimu paling mengenali setiap milimeter niatmu, dan Yang Maha Halus dan Teliti lebih mengetahui apa yang tersirat dalam hatimu. Muhasabah, menghitung2 amalan serta dosa yang dilakukan selama tempoh yang diberikan ini. Mampukah kita berhadapan dengan Yang Maha Pencipta, bertanggungjawab atas segala amanah yang dipinjamkanNya?

Bersyukurlah dengan nikmat Islam dan Iman yang merupakan nikmat terbesar dariNya. Bersyukur juga di kala tenggelam dengan arus keduniaan ini, kita kadang2 timbul kerna iman padaNya itu. Bersyukurlah di saat imanmu sedang menipis, DIA masih bersama dirimu, tidak pernah meninggalkanmu, malahan DIA menunjukkan kembali jalanNya kepadamu, supaya imanmu kembali meningkat. Bukankah DIA yang paling menyayangimu. Sesungguhnya tiada kasih insani yang mampu menandingi kasih RABBmu...

Ayuh, kita sama2 buat preparation untuk 'pernikahan itu'. Walaupun kadang2 kita terjatuh, kadang2 kita terlupa, kadaang2 kita terlalai, namun kita harus bangkit, tidak boleh berputus asa... Kalau kita gagal untuk 'pernikahan' ini, kitalah golongan yang amat rugi. Nauzubillah,...

Let's heal the wound in our heart with ZIKRULLAH....

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.